7.14.2013

Teman Pertama dan Teman Sekamar (part2)

Dimana toilet? Ah, aku ingat. Toilet ada di ujung gedung asrama ini. Sial, kenapa aku harus memilih kamar yang letaknya di pertengahan. Kan jadi jauh kalau mau ke toilet.

Aku keluar dari toilet dan melihat dua orang berdiri di depan kamar ku. Seorang bapak dan seorang gadis, tampaknya gadis itu seusia dengan ku. Apa dia teman sekamar ku?


“Maaf, kamu Lika ya?” Tanya ku pada gadis yang berdiri depan pintu kamar ku.

“Iya, kamu Gemmy?” balas Lika.

“Eh iya, yuk masuk. Ini kamar kita, Ka” ucap ku sambil tersenyum mencoba bersikap ramah pada Lika, teman pertama ku di kampus sekaligus teman sekamar ku dalam beberapa waktu kedepan.

Setelah berkenalan singkat dengan ku, Lika langsung masuk ke kamar dan mengenalkan bapak yang datang bersamanya. Oh itu ayah Lika. Aku dan Lika sudah sempat berkenalan via SMS saat aku masih dirumah. Sedikitnya aku sudah tau tentang Lika. Ekspektasi ku tentang Lika selama ini ternyata meleset jauh, dia berbeda dari bayangan ku tentang calon-teman-sekamar-ku. Memang kadang ekspektasi tidak sejalan.

Lika segera menempati tempat tidur kosong, karena aku sudah menempati satu tempat tidur lainnya saat aku datang kemarin. Aku memilih tempat tidur yang dekat dengan jendela. Alasannya supaya aku bisa bangun pagi saat sinar matahari menyorot mata ku. Semoga saja.

Aku duduk di tempat tidur ku sambil asyik melihat Lika dan ayahnya sibuk menata barang bawaan mereka yang cukup banyak itu. Saat memperhatikan Lika, aku mencoba menerawang, apa kita bisa menjadi teman sekamar yang akrab? Aku harap, ya.


Ayah Lika bermalam di asrama untuk beberapa malam, karena rumah mereka jauh. Tidak cukup waktu sehari untuk sampai ke rumahnya. Aku dan Lika masih menganggap ‘orang-asing’ satu sama lain. Mungkin karena Lika lebih sering menghabiskan waktu bersama ayahnya, dan aku bersama Bori, laptopku.

to be continued with label "cerita"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar