7.12.2013

Dimana toilet? (part1)

Mentari terus bersinar setiap pagi, meskipun kegelapan akan datang saat senja datang.  Sinarnya seolah tidak setuju dengan mata ku yang masih ingin tertutup. Suasana hening, hanya terdengar tiupan angin yang entah dari arah mana. Tampaknya di luar dingin. Ah, aku jadi enggan untuk bangun. Tapi sinar matahari sepertinya tidak setuju dengan rencanaku yang ingin melanjutkan tidur, seolah menatap dengan silau mataku yang masih terpejam.  Baiklah, aku bangun.
Ini pagi pertama ku di Bandung sendirian, setelah kemarin mama mengantar ku kemari dan pulang meninggalkan ku. Tempat ini masih terlalu asing bagi ku. Aku tidur diatas kasur yang bukan kasur ku, bantal yang bukan bantal ku, tapi guling ku selalu tetap guling ku.

Sekarang aku sendirian dikamar baru ku. Entah apa yang harus ku lakukan disini, bahkan aku tak tau apa yang ingin ku lakukan. Sekedar belajan-jalan melihat keadaan sekitar di tempat baru ku pun rasanya malas. Alih-alih, aku hanya membuka laptop dan jalan-jalan di dunia maya saja. Itu cara terbaik untuk menghabiskan waktu sendirian ku sembari menunggu seseorang datang dan mau menjadi teman pertama ku dikampus.

Benar pilihan ku, tak lama aku berjalan-jalan di dunia maya ternyata sudah siang. Tapi hembusan angin masih terlalu kencang buat ku. Diluar masih dingin, sebaiknya aku berdiam diri dikamar saja seharian ini. Tidak keluar kamar selangkah pun. Tidak meskipun ingin pipis. Tidak, aku harus ke toilet kalau tidak ingin pipis dicelana. Dimana toilet?

to be continued with label "cerita"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar